Friday, August 12, 2011

Tek-Tek Keliling


Bulan puasa telah tiba. Semua orang menyambut bulan yang penuh rahmad dan ampunan ini dengan suka cita. Satiap orang pasti punya cara unik saat bulan puasa.
Di sekitar tempat tinggalku yang masih tergolong desa ini, ada beberapa anak kecil yang dengan setianya membangunkan masyarakat sekitar agar tidak terlambat sahur. Masyarakat desaku menyebutnya “tek-tek keliling”. Ya, dengan alat musik seadanya mereka membunyikan alat tersebut sambil bernyanyi. Dengan suara yang cukup gaduh itu mereka berkeliling kampung. Jumlahnya tidak banyak, sekitar 8-12 orang saja. Mereka yang melakkukan tek-tek keliling ini mayoritas dalah anak-anak usia sekolah dasar.
Tanggapan dari masyarakat sekitar pun beragam. Ada yang senang, karena masyarakat merasa terbantu saat banggun mempersiapkan makanan untuk sahur mereka. Ada juga masyarakat yang berpendapat bahwa anak-anak itu masih dalam tahap bermain, jadi mereka tidak membatasi tingkah laku si anak saat melakukan tek-tek ini. Ada kalanya masyarakat terganggu dengan ulah para anak-anak ini. Masyarakat yang sedang sakit misalnya, mereka merasa terganggu. Masyarakat yang punya anak balita juga merasa terganggu. Mereka kawatir apabila si balita bangun dan mengganggu sang ibu dalam mempersiapkan makan sahur.
Saat ini, tektek keliling ini pun semakin lama semakin ditinggalkan. Budaya masyarakat yang dilakukan di bulan puasa ini dulunya sangat eksis sekali. Dulu di desaku ada sekitar 3-5 kelompok tek-tek keliling ini. Sangat ironis, sekarang hanya tersisa 1-2 kelompok saja.