JUDUL : RANGKAIAN RING
COUNTER
TUJUAN
: Mahasiswa dapat memahami cara kerja dan
pemakaian Rangkaian Ring Counter.
LANDAAN TEORI
Ring counter merupakan rangkaian
counter yang tidak di gunakan sebagai pencacah melainkan untuk mengatur nyala
display (tampilan LED). Ciri dari rangkaian ring counter adalah output normal
dari flip – flop terakhir di umpan balikkan ke input flip – flop pertama ,
semua input clock flip –flopnya digabung bersama dan diaktifkan oleh pulsa
clock yang sama . Oleh karena itu diperlukan pemberian pulsa start untuk
mengawali fungsi rangkaian ring counter . Keadaan awal ini di ambilkan dari
salah satu urutan output suatu ring counter.
DAFTAR ALAT:
1. Catu
daya.
2. Multi
Tester
3. Function
generator .
4. Proto
board .
5. IC
7474 – 1 buah
6. Resistor
470 ohm – 4 buah
7. LED
– 8 buah
LANGKAH PERCOBAAN :
1. Membuat rangkaian ring counter 12-a dengan urutan nyala LED-nya
senagai berikut :
L1 L2 L3 L4
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1 →→Recycle
Menggunakan ‘D’ Flip – flop dan
output dihubungkan ke LED yang disri dengan resistor .
2. Menunjukkan pada Instruktur ,
tampilan dari rangkaian yang anda buat .
3. Membuat rangkaian ring counter 12-b dengan urutan nyala LED-nya
sebagai berikut :
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8
0 0 0 1 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 1→ Recycle
4. Menunjukkan pada Instruktur ,
tampilan yang anda buat.
HASIL
PENGAMATAN:
Rangkaian
Ring Counter 12-a
Rangkaian
Ring Counter 12-b
PERTANYAAN :
1.
Ada berapa hitungan (keadaan
) output dalam ring counter ?
Jawab:
Salah satu output D-FF pasti berlogik “1” dan
yang lainnya berlogik “0”. Dan keadaan output D-FF yang berlogik “1”
tersebut akan bergeser secara berurutan
ke output D-FF berikutnya.
2.
Apa perbedaan antara ring
counter dengan binary counter ?
Jawab:
Pada Ring Counter, semua input D-FF diambil
dari output D-FF sebelumnya, D-FF akan berfungsi sebagai Ring Counter apabila
salah satu input SET D-FF diaktifkan atau diberi logik “0”, salah satu output
D-FF pasti berlogik “1” dan yang lain berlogik “0”, serta output yang berlogik
“1” tersebut akan bergeser ke output yang lain.
Pada Binary Counter, output dari FF terakhir
tidak dihubungkan ke FF yang pertama.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan
diatas, dapat disimpulkan bahwa pada Ring Counter, semua input D-FF diambil dari
output D-FF sebelumnya, D-FF akan berfungsi sebagai Ring Counter apabila salah
satu input SET D-FF diaktifkan atau diberi logik “0”, salah satu output D-FF
pasti berlogik “1” dan yang lain berlogik “0”, serta output yang berlogik “1”
tersebut akan bergeser ke output yang lain.
No comments:
Post a Comment